Rabu, 14 Oktober 2015

Internet of Things untuk Pertanian Indonesia




Indonesia merupakan Negara agraris dengan kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah sehingga menjadikan sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai petani. Namun petani Indonesia masih belum bisa memanfaatkan kekayaaa alam yang sangat melimpah ini. Dengan kemajuan teknologi  saat ini diharapkan mampu untuk menjadikan Indonesia menjadi Negara yang maju, Negara yang bisa  memanfaatkan kekayaan alamnya.
Saat ini kita sudah memasuki era IoT (Internet of Things). IoT menjadi tren yang muncul sebagai perkembangan teknologi informasi dan elektronik yang makin canggih. Internet of Things (IoT) adalah benda-benda yang dipasang alat berupa sensor, perangkat lunak, dan sambungan ke internet sehingga bisa saling terhubung. Benda-benda tersebut bisa apa saja, termasuk alat rumah tangga, kendaraan, hewan peliharaan, bahkan tanaman pertanian. Internet akan jadi penghubung utama dalam interaksi benda yang sedang terhubung, sedangkan manusia hanya sebagai pengatur dan pengawas perangkat IoT secara langsung.


Kekuatan internet of things  cocok sekali di implementasikan pada bidang pertanian karena karakteristik bidang pertanian, yang  berpotensi sekali disentuh oleh IoT.

 
1. Optimasi Produk
Optimasi produk pertanian dipengaruhi situasi – situasi tertentu seperti perkiraan cuaca, , keadaan tanah, dan kebutuhan pasar terhadap tanaman tertentu. Untuk menghasilkan keputusan yang tepat petani membutuhkan data real time tentang kondisi cuaca saat itu.  Teknologi wireless, GPS Sistem dan cloud bisa membantu petani untuk hal ini.

2. Penanggulangan Hama
Monitoring jumlah hama menggunakan sensor network bisa menjadi solusi. Apabila sensor mendeteksi jumlah hama pengganggu terlalu tinggi, informasi ini bisa disampaikan pada sistem otomatis pengontrol hama untuk diambil tindakan. Ini bisa menggantikan penggunaan pestisida di beberap kasus.

3. Penggunaan Sumber Secara Efektif
Sumber utama pada pertanian adalah air dan unsur hara tanah. Komponen ini harus digunakan secara efisien. Kekurangan air dan unsur hara tanah adalah musuh utama yang bisa menyebabkan gagal panen. Sehingga penggunaannya harus di  kelola dan di kontrol secara detil dan tepat.
Menggunakan kekuatan internet of things, petani  bisa mengukur, dan mendeteksi  dari  dini kekurangan komponen-kompenen utama dalam pertanian ini. Lalu secara efisien, bisa mengelola penggunaan energi yang digunakan. Semuanya  secara real time.
 
4. Optimasi  Operasi Produksi

Beberapa operasi  produksi  pertaniannya adalah pemupukan, penyemprotan hama dan panen. Semua kegiatan ini menggunakan mesin – mesin  atau peralatan khusus.
Menggunakan internet of things  petani bisa mengetahui  secara real time posisi peralatan mereka. Dengan adanya data tersebut mereka melakukan analisa dan menentukan dengan tepat dimana daerah operasi produksi dengan efisien. Ini  akan berdampak pada hasil pertanian mereka.

1 komentar: