Rabu, 14 Oktober 2015

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN



 Sejarah
Tercetusnya  ide integrasi  ASEAN bermula pada tahun 1997 saat berlangsungnya ASEAN Second Informal Summit di Kuala Lumpur, Malaysia. Kemudian diwujudkan dalam bentuk roadmap jangka panjang yang bernama Hanoi Plan of Action yang disepakati pada 1998. Kemudian melalui deklarasi Bali Concord II pada 2003 di Bali, Komunitas ASEAN 2020 diimplementasikan melalui 3 pilar, yakni ASEAN Security Community, ASEAN Economic Community, dan ASEAN Socio-Cultural Community. Namun, pada saat ASEAN Summit ke-12 pada 2007, dalam Cebu Declaration, ASEAN memutuskan untuk mempercepat pembentukan integrasi kawasan ASEAN menjadi 2015. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) hadir untuk menggantikan ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang telah ada sejak tahun 2003. 

Tujuan
Tujuan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) untuk meningkatkan stabilitas perekonomian dikawasan ASEAN, serta diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah dibidang ekonomi antar negara ASEAN.

Dampak positif
Indonesia akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri yang mampu memanfaatkan kehadiran MEA 2015 untuk menikmati dampak positif  bagi kepentingan bersama dan untuk kemakmuran rakyat indonesia. Beberapa hal positif  yang dapat di nikmati Indonesia atas adanya Asean Economic Community 2015 yaitu :
1.      Dengan adanya pasar bebas barang indonesia dapat memperluas jangkauan ekspor dan impor tanpa ada biaya dan penahanan  barang terlalu lama di bea cukai.
2.      Para tenaga kerja indonesia dapat bekerja di negara anggota ASEAN dengan bebas dan sesuai dengan ketrampilan yang dimilikinya.
3.      Para investor dapat memperluas ruang investasinya tanpa ada batasan ruang antar negara anggota ASEAN.
4.      Para pengusaha akan semakin kreatif karena persaingan yang ketat,para tenaga kerja akan semakin meningkatakan tingkat profesionalitas dan bakat yang dimilikinya.
5.      Para penanam modal dari indonesia semakin jeli dalam memilihi

Dampak Negatif
Namun sebenarnya kita juga dapat merasakan dampak negative yang diakibatkan adanya Masyarakat Ekonomi Asean ini.
1. Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
2. Orang-orang asing akan lebih leluasa mengekploitasi alam indonesia.
3. Persaingan yang sangat ketat. 

Lalu bagaimana nasib sektor pertanian ???

Indonesia sudah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di mana sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang harus siap bersaing dengan sektor pertanian dari negara ASEAN lainnya. Namun, dalam kenyataannya sektor pertanian Indonesia masih dihadapkan pada berbagai masalah. Permasalahan yang masih dihadapi yaitu diantaranya :
·         Pertama berupa permasalahan lahan khususnya yang terkait dengan ketersediaan, laju konversi, kualitas, kecilnya luas garapan, serta status kepemilikan garapan.
·         Kedua adalah permasalahan infrastruktur khususnya terkait kerusakan dan keterbatasan jaringan irigasi serta sarana transportasi pertanian.
·         Ketiga adalah permasalahan benih khususnya terkait dengan sistem dan kelembagaaan penyediaan benih.
·         Keempat adalah permasalahan regulasi dan kelembagaan khususnya terkait perizinan dan organisasi petani.
·         Kelima adalah permasalahan sumber daya manusia.
·         Keenam adalah permodalan khususnya akses petani untuk mendapatkan perkreditan.
Mengingat bahwa luas daratan yang dimiliki Indonesia lebih besar dan tingkat konsumsi yang tinggi terhadap hasil pertanian. Oleh sebab itu, pertanian harus menjadi perhatian khusus Pemerintah Indonesia dalam menghadapi AEC ini. Berberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu :
1. Mendongkrak kapasitas produksi, kualitas pengetahuan dan permodalan agar Indonesia tidak bergantung pada impor.
2. Menyiapkan perlindungan bagi petani dengan penetapan tarif maksimal untuk produk impor.
3. Menyediakan subsidi dan pengadaan kredit lunak bagi petani guna meningkatkan kemampuan mereka memasok kebutuhan pertanain seperti benih dan pupuk.
Nah, sekarang dengan lebih mengetahui apa saja yang menjadi tantangan para pelaku usaha pertanian, kita bisa lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi AEC. Kedepan, penguatan pertanian dalam negeri akan memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan negara ASEAN lainnya.

Sumber :
3. m.wartaekonomi.co.id/berita30941/ini-permasalahan-dan-tantangan-sektor-pertanian-hadapi-mea-2015.html. Penulis: Boyke P. Siregar
4. lsp-telematika.or.id/berita/artikel/396-kesiapan-sektor-pertanian-menuju-aec-mea-2015

1 komentar: