Sejarah
Tercetusnya ide integrasi
ASEAN bermula pada tahun 1997 saat berlangsungnya ASEAN Second Informal Summit di Kuala Lumpur, Malaysia.
Kemudian diwujudkan dalam bentuk roadmap jangka panjang yang bernama
Hanoi Plan of Action yang disepakati pada 1998. Kemudian melalui deklarasi Bali
Concord II pada 2003 di Bali, Komunitas ASEAN 2020 diimplementasikan melalui 3
pilar, yakni ASEAN Security Community, ASEAN Economic Community, dan ASEAN
Socio-Cultural Community. Namun, pada saat ASEAN Summit ke-12 pada 2007, dalam
Cebu Declaration, ASEAN memutuskan untuk mempercepat pembentukan integrasi
kawasan ASEAN menjadi 2015. Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) hadir untuk menggantikan ASEAN Free Trade Area
(AFTA) yang telah ada sejak tahun 2003.
Tujuan
Tujuan
dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) untuk meningkatkan
stabilitas perekonomian dikawasan ASEAN, serta diharapkan mampu mengatasi
masalah-masalah dibidang ekonomi antar negara ASEAN.
Dampak
positif
Indonesia akan menjadi tuan rumah
di negeri sendiri yang mampu memanfaatkan kehadiran MEA 2015 untuk menikmati
dampak positif bagi kepentingan bersama
dan untuk kemakmuran rakyat indonesia. Beberapa hal positif yang dapat di nikmati Indonesia atas adanya
Asean Economic Community 2015 yaitu :
1.
Dengan
adanya pasar bebas barang indonesia dapat memperluas jangkauan ekspor dan impor
tanpa ada biaya dan penahanan barang
terlalu lama di bea cukai.
2.
Para
tenaga kerja indonesia dapat bekerja di negara anggota ASEAN dengan bebas dan
sesuai dengan ketrampilan yang dimilikinya.
3.
Para
investor dapat memperluas ruang investasinya tanpa ada batasan ruang antar
negara anggota ASEAN.
4.
Para
pengusaha akan semakin kreatif karena persaingan yang ketat,para tenaga kerja
akan semakin meningkatakan tingkat profesionalitas dan bakat yang dimilikinya.
5.
Para
penanam modal dari indonesia semakin jeli dalam memilihi
Dampak Negatif
Namun
sebenarnya kita juga dapat merasakan dampak negative yang diakibatkan adanya
Masyarakat Ekonomi Asean ini.
1. Barang-barang
produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih
murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian
besar.
2. Orang-orang
asing akan lebih leluasa mengekploitasi alam indonesia.
3. Persaingan
yang sangat ketat.
Lalu
bagaimana nasib sektor pertanian ???
Indonesia
sudah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di mana sektor pertanian
merupakan salah satu sektor yang harus siap bersaing dengan sektor pertanian
dari negara ASEAN lainnya. Namun, dalam kenyataannya sektor pertanian Indonesia
masih dihadapkan pada berbagai masalah. Permasalahan yang masih dihadapi yaitu
diantaranya :
·
Pertama
berupa permasalahan lahan khususnya yang terkait dengan ketersediaan, laju
konversi, kualitas, kecilnya luas garapan, serta status kepemilikan garapan.
·
Kedua
adalah permasalahan infrastruktur khususnya terkait kerusakan dan keterbatasan
jaringan irigasi serta sarana transportasi pertanian.
·
Ketiga
adalah permasalahan benih khususnya terkait dengan sistem dan kelembagaaan
penyediaan benih.
·
Keempat
adalah permasalahan regulasi dan kelembagaan khususnya terkait perizinan dan
organisasi petani.
·
Kelima
adalah permasalahan sumber daya manusia.
·
Keenam
adalah permodalan khususnya akses petani untuk mendapatkan perkreditan.
Mengingat
bahwa luas daratan yang dimiliki Indonesia lebih besar dan tingkat konsumsi
yang tinggi terhadap hasil pertanian. Oleh sebab itu, pertanian harus menjadi
perhatian khusus Pemerintah Indonesia dalam menghadapi AEC ini. Berberapa
langkah yang dapat dilakukan yaitu :
1. Mendongkrak
kapasitas produksi, kualitas pengetahuan dan permodalan agar Indonesia tidak
bergantung pada impor.
2. Menyiapkan
perlindungan bagi petani dengan penetapan tarif maksimal untuk produk impor.
3. Menyediakan
subsidi dan pengadaan kredit lunak bagi petani guna meningkatkan kemampuan
mereka memasok kebutuhan pertanain seperti benih dan pupuk.
Nah,
sekarang dengan lebih mengetahui apa saja yang menjadi tantangan para pelaku
usaha pertanian, kita bisa lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi AEC.
Kedepan, penguatan pertanian dalam negeri akan memberikan keunggulan kompetitif
dibandingkan negara ASEAN lainnya.
Sumber
:
2.
https://ppijkt.wordpress.com/2014/10/06/ancaman-mea-2015-momentum-bangkitnya-gerakan-buruh-asean/
3. m.wartaekonomi.co.id/berita30941/ini-permasalahan-dan-tantangan-sektor-pertanian-hadapi-mea-2015.html.
Penulis: Boyke P. Siregar
4.
lsp-telematika.or.id/berita/artikel/396-kesiapan-sektor-pertanian-menuju-aec-mea-2015
Indonesia haruus siap menghadapi MEA
BalasHapus